MERAUP PUNDI-PUNDI CUAN DARI DEDAUNAN

Ketika membaca judul diatas pasti bertanya-tanya, masa sih dari dedaunan bisa menjadi cuan. Ngga salah memang 100% benar adanya. Bahkan daun yang mungkin sudah sangat familiar bagi kalian pasti gampang banget dijumpai. Kalian tahu daun jati? Nah salah satunya daun jati yang bisa menghasilkan cuan dengan lumayan lho. Simak terus ya artikel ini.

Akhir-akhir ini kalian pasti pernah dengar istilah Ecoprint. Ecoprint/Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain dengan bahan-bahan alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Lalu dedaunan yang bisa digunakan untuk mewarnai ecoprint antara lain daun jati, daun jarak, daun pepaya, daun lanang, daun kaya afrika, daun jambu biji, daun kenikir, daun buah anggur, daun kersen, daun belimbing, daun tinta/mangsi, daun kesumba, daun arbei/murbei, daun ungu dan masih banyak lagi. Bunga pun juga bisa jadi motif yang cantik untuk ecoprint seperti bunga kenikir, bunga krisan, bunga kamboja kuning dan bunga lain yang bisa menghasilkan pigmen warna alami yang cantik.

Harga jual kain ecoprint sedikit mahal, karena kainnya tidak diproduksi secara massal dan dikerjakan dengan tangan yang membutuhkan waktu lama, ketelitian dan kesabaran. Kain ecoprint yang sudah diberi warna dan motif natural daun-daunan, untuk ukuran 2,5 meter rata-rata dijual Rp 300.000/potong. Bukan karena bahannya yang mahal, tapi prosesnya mulai dari bahan baku menjadi bahan jadi siap pakai.

Dalam pembuatan batik ecoprint ada 3 macam yaitu teknik pounding, teknik steaming dan teknik fermentasi. Yuk bahas satu per satu.

Teknik pounding ( dipukul ) yaitu teknik pembuatan motif dengan cara dipukul, proses ini sangat sederhana dengan meletakan daun atau bunga di atas kain lalu menggunakan palu untuk memukulnya sehingga muncul motif alami dari daun atau bunga tersebut.

Teknik steaming ( dikukus ) yaitu teknik menghasilkan jejak motif dengan cara mengukus kain yang sudah ditempeli berbagai daun dan bunga. Teknik ini cukup lumayan membutuhkan kesabaran karena diperlukan waktu yang tidak sebentar dan membuat deg-degan apakah motif yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

Teknik fermentasi yaitu teknik merendam daun atau bunga yang mempunyai pigmen pewarna alami dalam larutan cuka tujuannya supaya warna terlihat jelas. Jika sudah direndam beberapa saat lalu daun atau bunga diletakan diatas permukaan kain kemudian ditutup dan dipukul dengan palu sampai terlihat hasilnya.

Bagaimana, sangat mudah kan. Atau masih bingung kok caranya. Jangan khawatir di Galery Dhara Djati kami menyediakan pelatihan batik ecoprint bagi pemula. Jangan takut untuk mencoba hal-hal yang baru. Yuk manfaatkan tanaman sekitar untuk meraup pundi-pundi cuan bagi kita.

Salam sukses untuk semuanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *